Pemerintah Tak Miliki Konsep Kuat Hadapi Dolar
Pemerintah dinilai tak memiliki konsep yang kuat untuk menghadapi dollar yang kerap menggerus nilai tukar rupiah. Secara substansi, empat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menguatkan rupiah sebetulnya sangat baik. Hanya saja kebijakan yang baru dikeluarkan sekarang itu dinilai sebagai bentuk kepanikan.
Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir (dapil Sumsel I) mengemukakan hal tersebut kepada Parlementaria, Jumat (20/3). “Pemerintah belum memiliki konsep yang kuat untuk menghadapi menguatnya dollar dan melemahnya rupiah,” nilai politisi PAN tersebut.
Empat paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu, pertama, peningkatan kadar biofuel dalam biosolar dari 10 persen menjadi 15 persen. Kedua, penerapan bea masuk antidumping sementara dan bea masuk tindak pengamanan. Ketiga, perjanjian bebas visa dengan 30 negara baru. Keempat, pemberian insentif pajak.
Mengomentari bea masuk antidumping, Hafisz menilai, kebijakan itu sebetulnya sangat baik untuk di dalam negeri tapi akan bereaksi negatif bagi mitra dagang Indonesia di luar negeri. Hafisz juga menilai positif kebijakan penerapan peningkatan kadar biofuel untuk biosolar. “Itu ide yang bagus. Bahkan, saya pernah menyampaikan hal ini kepada Meneg BUMN Rini Soemarno dalam raker dengan 35 BUMN, termasuk juga ide pemakaian rupiah dalam transaksi antar-BUMN. (mh) Foto: Naefuroji/parle/hr